
Meong-meongan adalah permainan tradisional anak-anak dari Bali yang menggambarkan usaha kucing (meng) menangkap tikus (bikul). Permainan ini dimainkan oleh delapan orang atau lebih, dengan satu pemain sebagai bikul, satu sebagai meng, dan sisanya membentuk lingkaran untuk melindungi bikul. Meng berusaha masuk ke dalam lingkaran, sementara pemain lain menghalanginya sambil menyanyikan lagu Meong-meongan (Kemendikbud Ristek, 2022).
Aturan permainan
Aturan permainan Meong-meongan cukup sederhana dan melibatkan kerja sama serta kelincahan. Berikut aturan mainnya berdasarkan Kemendikbud Ristek (2022):
1. Jumlah Pemain
- Permainan ini dimainkan oleh minimal delapan orang atau lebih.
- Satu pemain berperan sebagai bikul (tikus).
- Satu pemain berperan sebagai meng (kucing).
- Sisanya membentuk lingkaran dan bertugas melindungi bikul.
2. Posisi Awal
- Bikul berdiri di dalam lingkaran.
- Meng berada di luar lingkaran.
- Pemain lain bergandengan tangan membentuk lingkaran untuk menghalangi meng masuk.
3. Cara Bermain
- Permainan dimulai dengan para pemain dalam lingkaran menyanyikan lagu Meong-meongan.
- Meng berusaha masuk ke dalam lingkaran untuk menangkap bikul.
- Pemain dalam lingkaran bergerak dan bekerja sama agar meng tidak bisa masuk dengan mengangkat dan menurunkan tangan atau berpindah posisi.
- Jika meng berhasil masuk, bikul harus berusaha keluar dari lingkaran agar tidak tertangkap.
4. Akhir Permainan
- Jika meng berhasil menangkap bikul, permainan berakhir dan pemain dapat berganti peran.
- Jika bikul terus berhasil menghindar dalam waktu tertentu, permainan bisa diulang dengan peran yang sama atau diganti.
Alat yg dibutuhkan untuk melaksanakan permainan
- Lapangan atau Ruang Terbuka. Area yang cukup luas untuk bergerak bebas dan membentuk lingkaran.
- Peserta. Minimal delapan orang untuk menjalankan peran bikul, meng, dan pemain lain yang membentuk lingkaran.
- Lagu Meong-meongan. Dinyanyikan bersama sebagai bagian dari permainan.